Berita  

Kepala Perpusnas soroti redefinisi pustakawan di era AI

Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, E. Aminudin Aziz, menekankan pentingnya peran perpustakaan dan pustakawan dalam menghadapi era teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, perpustakaan harus menjadi ruang inovasi, kreativitas, dan pengembangan ilmu pengetahuan, bukan hanya hadir tanpa makna. Aminudin juga menyoroti peningkatan perhatian publik terhadap dunia perpustakaan, seperti liputan khusus media nasional yang mengangkat kondisi perpustakaan dan pustakawan.

Ia menolak stigma lama terhadap profesi pustakawan dan menyatakan perlunya redefinisi peran perpustakaan dan pustakawan. Pustakawan seharusnya dipandang sebagai pewaris khazanah peradaban dan fasilitator masa depan, yang juga memiliki peran penting dalam berkembangnya ilmu pengetahuan dan kreativitas masyarakat. Aminudin juga menekankan bahwa anggota Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) harus berkembang menjadi profesional yang kompeten.

Ketua Umum IPI, T. Syamsul Bahri, menyoroti bahwa kehadiran AI menawarkan peluang dan tantangan bagi profesi pustakawan. Meskipun AI memiliki manfaat seperti akses informasi yang cepat dan efisiensi layanan, tetapi juga menimbulkan tantangan kompetensi, etika, dan relevansi profesi. Menyadari historis tinggi tentang literasi di Indonesia, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menegaskan pentingnya peran pustakawan dalam memperkuat literasi bangsa di era digital.

Kongres XVI IPI dan Seminar Ilmiah Nasional 2025 di Batam, Kepulauan Riau, membahas peran strategis perpustakaan dan pustakawan dalam membangun masyarakat yang memiliki literasi yang tinggi. Bersamaan dengan itu, momentum ini diharapkan akan memberikan dorongan bagi perkembangan profesionalisme pustakawan serta meningkatkan peran perpustakaan sebagai tempat pengembangan ilmu pengetahuan dan kreativitas.

Source link

Exit mobile version